Apa itu kecanduan coklat dan bagaimana cara menyingkirkannya?
Sudah diketahui bahwa ketergantungan apa pun, misalnya, tentang alkohol dan obat-obatan, adalah penyakit yang cukup berbahaya untuk saat ini. Berbahaya adalah menyingkirkan ketergantungan apapun itu sulit. Namun, tak banyak orang tahu bahwa ketergantungan cokelat tak kalah berbahaya bagi tubuh manusia. Ada banyak pendapat berbeda tentang bahaya dan manfaat dari produk ini. Apa sebenarnya sebenarnya, dan bagaimana coklat mampu menyebabkan kecanduan? Staf Universitas Yale
memutuskan untuk melakukan percobaan menggunakan pemindaian tomografi otak. Sebagai hasil dari percobaan ini, berikut ini ditemukan. Ketika apa yang disebut "shokoelik" melihat koktail cokelat, aktivitas otaknya meningkat drastis, setelah ia diizinkan mencicipi minumannya, aktivitas otaknya menurun drastis. Akibatnya, otak memberi isyarat bahwa ia membutuhkan cokelat. Perilaku ini khas untuk orang yang terkena ketergantungan alkohol atau obat.
Apa alasan kecanduan yang begitu kuat terhadap permen jenis ini? Jawabannya sederhana: ada banyak zat kimia dalam coklat.
- Andanamid adalah zat yang mempromosikan produksi endorfin.
- Dengan penggunaan coklat, zat serotonin memasuki darah, yang mengandung theobromine dan kafein, yang meningkatkan efisiensinya. Namun, konsumsi kafein yang berlebihan akhirnya menyebabkan gangguan tidur. Theobromine dapat mempengaruhi perlambatan metabolisme.
- Phenylethylamine - zat yang memprovokasi peningkatan gula darah, dan juga meningkatkan tekanan darah di tubuh.
Ini hanyalah sebagian kecil dari zat yang terkandung dalam coklat, jumlahnya mencapai lebih dari tiga ratus. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumsi coklat yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, mudah tersinggung dan gugup.
Ada anggapan bahwa coklat adalah produk yang bermanfaat. Banyak yang berpendapat bahwa cokelat membantu mengurangi berat badan. Namun, orang harus mewaspadai prasangka semacam itu. Semua khasiat bermanfaat yang bisa terkandung dalam coklat - manfaat biji kakao. Seperti yang Anda tahu, membuat coklat, biji kakao meremas minyak, yang kaya akan khasiat bermanfaat. Ke depan minyak ini harus menjadi salah satu bahan cokelat. Sayangnya, minyak legume tidak sering diganti dengan minyak sawit, oleh karena itu, khasiat yang berguna hilang.
Para ilmuwan mengklaim bahwa ketergantungan cokelat muncul karena kandungan zat khusus, dan karena jenisnya yang sangat coklat, serta aromanya. Karena kenyataan bahwa pada wanita organ indra lebih berkembang, mereka lebih sering mengalami "shokogolizmu."
Seperti artikelnya? Berbagi dengan teman dan kenalan: