Apakah ukuran meja tergantung pada nafsu makan seseorang?
Ahli gizi dan ilmuwan Amerika telah menemukan hubungan yang menarik - mereka menemukan bahwa selera seseorang sangat bergantung pada ukuran meja, di mana ia mengambil makanan. Faktor yang sama berpengaruh pada ukuran bagian yang dimakannya.
Psikolog telah lama mengetahui bahwa ukuran porsi yang dimakan dipengaruhi oleh banyak faktor. Ini termasuk tidak hanya ukuran piring di mana piring disajikan, tapi juga dimensi meja makan. Hal ini dilaporkan ke Journal of the Association for Consumer Research edisi Amerika.
Sebelumnya para ahli percaya bahwa ukuran porsi yang dimakan dipengaruhi oleh rasa makanan yang dimasak. Namun, mereka tidak mengecualikan pengaruh lingkungan di mana proses pengambilan makanan berlangsung. Secara khusus, psikolog mencatat bahwa pada piring putih terlihat selera, yang membuat seseorang makan lebih banyak. Alat pemotong yang relatif besar juga berkontribusi terhadap penyerapan makanan yang lebih aktif dan menyebabkan seseorang makan terlalu banyak.
Di California, di Universitas Politeknik, sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Brennan Davis melakukan penelitian di mana 200 subjek menggunakan pizza sambil duduk di sebuah meja. Dengan demikian, mereka menemukan ketergantungan jumlah yang dimakan pada ukuran meja.
Semua peserta dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu dari mereka menawarkan pizza, dipotong menjadi delapan bagian, dan peserta lainnya diberi potongan lebih kecil( pizza dalam kasus ini dibagi menjadi enam belas bagian).Pada saat yang sama, pengiriman hidangan berbeda - beberapa di antaranya dipamerkan di meja yang, dalam ukuran mereka, sedikit lebih kecil dari piring dengan makanan. Bagian lain dari para peserta menggunakan hidangan ini, duduk di meja, ukurannya jauh melebihi ukuran piring, dalam hal ini piringnya menempati tempat yang sangat kecil. Setelah mengamati para peserta percobaan, para ilmuwan melihat bahwa ketika mereka berada di meja besar, seseorang berhenti memperhatikan perbedaan yang signifikan antara pizza, dipotong menjadi delapan bagian, dan piring yang sama, namun terbagi menjadi enam belas bagian. Pengalih perhatian utama dalam kasus ini adalah ukuran tabel - khususnya, dimensi besarnya tidak memungkinkan peserta dalam eksperimen menilai secara obyektif ukuran porsi. Mereka menganggap porsi ini kurang lebih sama dalam ukuran. Karena itu, peserta duduk di meja besar dengan porsi kecil, akibat makan kurang.
Berdasarkan pengamatan ini, para ilmuwan berkesimpulan bahwa jika Anda ingin mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi Anda perlu duduk di meja besar dengan porsi kecil piringan.
Seperti artikelnya? Berbagi dengan teman dan kenalan: