womensecr.com
  • Diabetoterapi untuk diabetes melitus

    click fraud protection

    Untuk mencapai efek positif pengobatan, prinsip berikut harus diperhatikan: kepatuhan diet, kinerja aktivitas fisik yang dipilih secara individu, penggunaan obat-obatan yang menurunkan kadar glukosa darah.

    Diet untuk diabetes mellitus tipe I dan II memiliki perbedaan. Pada diabetes tipe II, tujuan terapi diet adalah mengurangi berat badan. Pada diabetes tipe I, diet adalah pembatasan paksa pada kuantitas dan kualitas makanan yang diminum. Diet dalam hal ini diperlukan untuk menjaga tingkat optimal proses metabolisme. Diet ini termasuk meningkatkan jumlah karbohidrat menjadi 50-60% dari total nilai energinya.

    Karbohidrat memiliki efek berikut: mengurangi kestabilan jaringan adiposa terhadap aksi insulin, meningkatkan laju penggunaan glukosa oleh sel. Jumlah lemak dikurangi menjadi 20-30%.Jumlah protein dikurangi menjadi 10-15%, yang menyebabkan melambatnya tingkat cedera pembuluh darah. Karbohidrat yang mudah berasimilasi sangat dibatasi. Karbohidrat semacam itu adalah sukrosa dan glukosa.

    instagram viewer

    Substitusi manis sering digunakan. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok: natural( kalorik) dan buatan( non-kalori).Kelompok pertama meliputi fruktosa, xilitol, sorbitol. Kelompok kedua pengganti gula meliputi sakarin, acesulfame, siklamat, L-aspartame, sucralose.

    Serat makanan, yang merupakan bagian dari sayuran, buah dan sereal, memiliki kemampuan untuk mengurangi gula darah, yang diraih dengan mempercepat pergerakan makanan melalui usus. Selain itu, saat mengonsumsi makanan ini, penyerapan kolesterol dan asam lemak di usus berkurang. Jumlah serat makanan minimal harus 40 gram per hari. Jika mengikuti diet, penderita diabetes mellitus tipe II akan menurunkan berat badan, yang berujung pada kompensasi proses metabolisme. Dalam kasus diabetes tipe IIb, diet harus rendah kalori, dengan penurunan nilai energi secara bertahap. Biasanya nilai kalorinya berkurang 500 kkal / hari, yang menyebabkan penurunan berat badan sebesar 1-2 kg per bulan. Jika diabetes tipe II dikombinasikan dengan obesitas, kandungan kalori makanan berkurang sebesar 15-17 kkal / kg berat badan.

    Dalam kasus diabetes tipe I, jumlah unit roti dihitung. Melaksanakan perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui dosis sediaan insulin, pemberiannya dilakukan sebelum makan. Satu unit butir sesuai dengan nilai energi 10-12 g karbohidrat. Untuk perhitungan unit butir, tabel khusus disusun. Unit roti tidak mencerminkan nilai energi makanan secara maksimal, karena penghitungan tidak memperhitungkan jumlah protein dan lemak.