Cara memberi obat dengan benar
Saat memberi obat pada anak Anda, amati peraturan berikut ini:
• Periksa apakah Anda tidak mengerti dosisnya: berapa banyak, seberapa sering, berapa hari sebelum, selama atau setelah makan. Sebagian besar obat harus diberikan sebelum makan. Jika Anda memberi obat saat makan atau setelah makan, Anda berisiko kehilangan obat dan makanannya.
• Sebagian besar obat resep diberikan tiga sampai empat kali sehari, tapi jarang perlu untuk membangunkan anak yang sedang tidur di malam hari untuk memberinya obat. Secara teoritis, obat tersebut memberikan hasil terbaik jika diberikan secara berkala setiap dua puluh empat jam sehari. Dalam prakteknya, jika dokter Anda tidak merekomendasikan sebaliknya, mereka dapat diberikan secara berkala selama jam bangun.
• Jika instruksi pada paket berbeda dari yang Anda dengar dari dokter atau apoteker Anda, teleponlah kembali untuk mengklarifikasi.
• Ukur obat dengan lembut. Jadilah seakurat mungkin. Sebagian besar obat anak-anak diukur dengan sendok teh. Sebaiknya gunakan sendok pengukur atau pipet medis dengan skala pengukuran, bukan satu sendok teh meja dapur, saat Anda mengukur obat untuk bayi. Satu sendok teh sama dengan lima sentimeter kubik, atau lima mililiter. Di apotek Anda akan menemukan banyak sendok obat, cangkir dan pipet yang berbeda dengan skala yang dirancang untuk obat-obatan anak-anak cair. Apoteker Anda akan membantu Anda dengan pilihannya.
• Hang pengingat pada kalender Anda agar tidak melupakan
tepat waktu, atau letakkan pewaktu untuk berdering setiap empat atau enam jam. Obat yang terlewatkan adalah kesalahan yang paling umum, yang menjelaskan mengapa tubuh anak tidak merespons pengobatannya. Jika Anda adalah orang tua pelupa( dan kita semua seperti itu), tanyakan kepada dokter apakah mungkin memberi obat yang sama satu atau dua kali sehari, bukan tiga sampai empat kali. Beberapa antibiotik, misalnya, dapat diberikan dalam dosis meningkat dua kali sehari, dan mereka bekerja seefisien jika dikonsumsi empat kali sehari. Dan beberapa obat tersedia dalam bentuk yang lebih terkonsentrasi sehingga Anda bisa memberi jumlah yang lebih kecil.
• Sebagian besar obat-obatan, terutama obat-obatan yang "suspensi" ditulis, harus digoyang keras sebelum digunakan.
• Lakukan perawatan penuh. Berjuanglah dengan godaan untuk berhenti minum obat karena anak Anda lebih baik. Misalnya, antibiotik biasanya menghilangkan gejala selama satu atau dua hari, namun perawatan lengkap diperlukan untuk menghancurkan bakteri dan mencegah kambuhnya penyakit secara keseluruhan.
• Cari tahu mengapa aman mencampur obatnya. Meski hampir semua obat anak bisa mudah dicampur dengan sesendok selai atau suguhan manis, ada yang tidak bisa. Misalnya, efektivitas penisilin bisa menurun jika dikonsumsi bersamaan dengan