womensecr.com

Ceruloplasmin( mengandung tembaga oksidase) dalam serum

  • Ceruloplasmin( mengandung tembaga oksidase) dalam serum

    click fraud protection

    Nilai rujukan konsentrasi ceruloplasmin dalam serum pada orang dewasa adalah 180-450 mg / l.

    Ceruloplasmin adalah protein dengan berat molekul 150.000 dalton, mengandung 8 ion Cu1 + dan 8 ion Cu2 +.Protein plasma yang mengandung tembaga utama adalah milik a2-globulin;itu menyumbang 3% dari jumlah total tembaga dalam tubuh dan lebih dari 95% serum tembaga. Ceruloplasmin memiliki aktivitas oksidase yang diucapkan;Dalam plasma, ini juga membatasi pelepasan toko besi, mengaktifkan oksidasi asam askorbat

    senyawa asam, norepinephrine, serotonin dan sulfhydryl, dan juga menonaktifkan bentuk aktif oksigen, mencegah peroksidasi lipid.

    Kurangnya ceruloplasmin karena pelanggaran sintesisnya di hati menyebabkan penyakit Wilson-Konovalov( degenerasi hepatocerebral).Dengan kekurangan ceruloplasmin, ion tembaga masuk ke ruang ekstravaskular( kandungan tembaga dalam darah juga menurun).Mereka melewati membran dasar ginjal ke dalam filtrat glomerulus dan diekskresikan dalam urin atau terakumulasi di jaringan ikat( misalnya di kornea).Akumulasi tembaga di sistem saraf pusat sangat penting. Kekurangan ion tembaga dalam darah( karena kekurangan ceruloplasma) menyebabkan peningkatan resorpsi di usus, yang selanjutnya menyebabkan akumulasi di dalam tubuh dengan pemaparan berikutnya terhadap sejumlah proses vital. Pengurangan konsentrasi seruloplasma dalam darah menunjukkan pada 97% pasien dengan penyakit Wilson-Konovalov. Pengurangan isi ceruloplasmin dalam serum darah juga dicatat pada sindrom nefrotik, penyakit gastrointestinal, kerusakan hati parah( pada 23% kasus) karena kehilangan dan gangguan sintesis.

    instagram viewer

    Ceruloplasmin termasuk dalam fase akut protein( paruh hari 6 hari), sehingga peningkatan konsentrasi dalam darah diamati pada pasien dengan penyakit menular akut dan kronis, sirosis hati, hepatitis, MI, penyakit sistemik, limfogranulomatosis. Kenaikan tingkat ceruloplasmin tercatat pada penderita skizofrenia.

    Kandungan seruloplasmin dalam serum darah untuk tumor ganas dari berbagai lokasi( paru-paru, payudara, leher rahim, gastrointestinal) meningkat( rata-rata 1,5-2 kali), terutama saat proses menyebar. Kemoterapi dan radioterapi yang berhasil mengurangi kandungan ceruloplasmin dalam darah, sampai normalisasi. Dengan terapi yang tidak efektif, serta dengan perkembangan penyakit ini, kandungan ceruloplasmin tetap tinggi.