Apa sebenarnya Feng Shui?
Feng Shui dalam bahasa China berarti - arus angin. Kata "fen" menerjemahkan "angin", tapi seolah-olah "shui" berarti "mengalir".Doktrin ini muncul sejak lama, sekitar 960-1270.Filsuf Cina sangat mempengaruhi feng shui, mereka tidak percaya bahwa orang adalah orang-orang utama di bumi. Filsuf percaya bahwa tidak ada yang lebih kuat dan lebih penting daripada alam, dan seseorang harus menjadi bagian darinya. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka membagi kekuatan alam menjadi empat bagian, mereka masih menganggapnya sebagai satu kesatuan. Dalam pemahaman para filsuf, ada empat elemen penting:
- Lee - harmoni dan ketertiban.
- Shu - proporsi Bumi dan Semesta.
- Qi adalah nafas kehidupan.
- Ying - manifestasi alam dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan unsur-unsur ini, perhitungan dibuat, orang-orang bijak China memperhatikan lokasi bintang, medan dan waktu tahun ini, tapi untuk tujuan apa? Hal ini dilakukan agar tidak menciptakan kuburan. Bumi tidak dapat menerima orang mati di manapun, dan jika dia tidak menerimanya - dia menjadi hantu dan tidak dapat menemukan kedamaian. Hal ini mencegah kerabatnya untuk hidup, jadi muncullah ajaran misterius seperti feng shui.
Lima elemen feng shui
Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Cina mendistribusikan alam ke komponen: logam, kayu, air, tanah dan api. Semua zat dan kekuatan ini mempersonifikasikan kejadian yang terjadi di bumi. Kekuatan Yin dan Yang adalah interaksi dari lima elemen. Unsur-unsur yang teratur mencampur, menghancurkan dan menciptakan satu sama lain, sementara ada urutan tindakan yang ketat. Api menciptakan tanah, setelah itu air membentuk logam, dan logam menghasilkan air, lalu air memberi makan pohon, yang menyala dan lingkaran mengulangi. Hasilnya adalah siklus berikut: api, tanah, logam, cair, kayu dan api lagi.
Selanjutnya, siklus penghancuran dimulai, tapi seperti apa bentuknya? Pada awalnya pohon tersebut merusak bumi, karena akar merusak tanah, maka airnya menyerap ke dalamnya dan memadamkan api yang menghancurkan logam, dan kemudian logam tersebut memotong pohon itu. Hasilnya adalah sebuah siklus: kayu, tanah, cair, nyala api, logam dan kayu.
Dalam hal ini, setiap elemen memiliki hubungan dengan indra manusia, waktu tahun, warna, keadaan emosional dan sebagainya. Misalnya, logam dikaitkan dengan musim gugur dan putih, dan api dengan musim panas dan merah. Air mewakili musim dingin dan biru, dan bumi berwarna coklat dan gugur. Ada juga kaitan dengan organ dalam: kekuatan pohon bertanggung jawab atas pekerjaan hati, jantung adalah kekuatan api, perut adalah kekuatan bumi, ginjal adalah energi air dan paru-paru adalah energi dari logam.