womensecr.com
  • Cemburu bisa mengambil banyak bentuk.

    click fraud protection

    Ketika seorang anak mengambil sebuah kubus dan menyentuh bayi, sang ibu mengerti bahwa itu adalah cemburu. Tapi terkadang seorang anak jauh lebih sopan. Selama beberapa hari dia dengan antusias mengagumi bayinya, dan kemudian berkata: "Sekarang bawa dia kembali ke rumah sakit."Anak itu bisa, marah pada ibunya, misalnya, mendapatkan abu dan bara dari perapian dan menyebarkannya ke karpet. Yang lainnya bisa menjadi cengeng dan kecanduan, berhenti bermain di bak pasir atau batu, akan pergi kemana-mana untuk ibu, berpegangan pada hemnya, dan akan mulai menghisap satu jari. Dia bisa lagi kencing di tempat tidur di malam hari atau bahkan di siang hari di celana dalamnya. Terkadang cemburu pada bayinya mengambil bentuk sebaliknya. Anak itu terus-menerus bertunangan dengan adik perempuannya. Ketika dia melihat seekor anjing, dia berkata: "Bayi kami mencintai anjing."Ketika dia melihat seorang teman mengendarai sepeda roda tiga, berbunyi: "Bayi kami juga memiliki sepeda."Tentu saja, dia juga khawatir, tapi dia tidak mengaku pada dirinya sendiri. Anak seperti itu membutuhkan pertolongan lebih dari sekadar memahami apa yang tidak disukai. Orangtua

    instagram viewer

    kadang-kadang mengatakan: "Kami menemukan bahwa kita tidak perlu takut akan kecemburuannya. Johnny sangat mencintai adiknya. "Ada baiknya saat anak menunjukkan cinta pada bayi yang baru lahir, tapi itu tidak berarti bahwa dia tidak cemburu dan bahwa kecemburuan ini tidak perlu diperhatikan. Cemburu bisa memanifestasikan dirinya secara tidak langsung atau dalam keadaan khusus. Mungkin seorang anak menyayangi kakaknya di rumah, tapi dengan kasar memperlakukannya di hadapan orang asing. Kecemburuan tidak bisa terwujud selama berbulan-bulan, sampai suatu saat si bayi merangkak dan meraih mainan si tua. Terkadang perubahan perasaan terjadi saat si muda mulai berjalan.

    Ibu bisa berkata: "Johnny sangat mencintai bayinya. Dia memeluknya erat-erat sampai dia menangis. "Sebenarnya, ini bukan kecelakaan. Perasaan anak itu kontradiktif.

    Lebih masuk akal untuk mengasumsikan bahwa kecemburuan dan cinta selalu hadir, terlepas dari apa yang dimanifestasikan secara eksternal. Hal ini diperlukan untuk tidak mengabaikan kecemburuan, bukan untuk mencoba menekannya dengan paksa, bukan untuk membuat anak merasa bersalah, tapi untuk membantunya meraih kemenangan cinta.